![]() |
Bercinta Dengan Teman Masa Kecilku |
Kami anak anak, waktu itu jika nggak salah ingat aku masih kelas 6 SD kalau menghabiskan waktu bermain di sawah, dirumah kadang-kadang berenang di sungai. Cari ikan, cari buah-buahan ya apa saja. Kalau malam kami sering main di halaman rumahku yang luas. Kebetulan halaman rumahku seperti memiliki alun-alun kecil di samping rumah, jadi tempat itu dibuat pusat bermain anak-anak di sekitar rumahku.
Soal bermain-main rasanya tidak panjang lebar. Ada satu permainan yang mengesankan dan sampai sekarang masih berlanjut ku ingat, jadi akhirnya aku tuturkan dalam cerita ini. Kami jika selepas magrib sering diputar, anak laki-laki dan perempuan. Kelas sebelas antara kelas 5 dan kelas 6 SD.
Pada usia segitu, kami belum merasa berbeda antara anak laki-laki dan perempuan. Jadi tidak ada rasa risi seperti aku laki-laki bermain dengan anak perempuan. Hanya saja mainan khas anak perempuan, kami yang laki-laki tidak memainkannya. Namun ada mainan yang laki-laki perempuan berbaur. Permainan itu adalah umpet-umpetan atau bersembunyi utama. Aturan mainnya tidak usah jelaskan, karena nanti jadi nglantur. Kuanggap semua pembaca udah tau lah
![]() |
Bercinta Dengan Teman Masa Kecilku |
"Apaan sih ini keras-keras," kata Raisya yang menerima risi, karena penisku yang ditolak.
“Jangan berisik nanti ketauan,” kataku.
Raisya akhirnya diam, dan aku selamat bersenang-senang menjalar ke seluruh tubuhku.
Mungkin karena naluri, aku memeluk Raisya lebih rapat. Sementara pada waktu itu saya belum pernah makan nafsu untuk perempuan. Namun karena mendorong naluri saja mungkin aku memeluk Raisya lebih rapat, agar pembunuhanku lebih tertekan. Raisya diam saja.
Mungkin sekitar 5 menit sampai terdengar Udin berteriak melepaskan kami keluar dari persembunyian. Sudah saya sembunyikan di tempat tadi. Ternyata Raisya kembali mengikutiku. Posisi sama lagi seperti tadi. Aku kembali memeluk Raisya rapat-rapat, karena rasanya nikmat sekali penisku tertekan menang Raisya.
Aku tidak ingat benar-benar asal muasalnya, tetapi memeluk tanganku, aku mengatur dada Raisya. Ada setumpuk daging empuk. Kemaluanku semakin mengeras dan aku gesek-gesekkan. Raisya pecah karena tanganku berhasil menyelesaikan teteknya yang baru tumbuh dan penisku berhasil memenangkan persetujuannya. Tanganku ditepisnya dari wilayah dada dan dia kelihatannya tidak suka aku pegang tetek kecilnya. Hanya ingat waktu itu Raisya hanya mengenakan kaus oblong dan seperti singlet dilapisan yang didukung. Aku lalu mengingatkan Raisya agar tidak berisik. Dia kemudian menurut dan diam, tetapi tanganku berusaha melepaskannya dari susu kecilnya. Tapi aku suka memegang susu kecilnya rasanya kok enak, empuk-empuk gitulah. Dia lalu aku ancam, jika tanganku tidak bisa memegang dadanya dia akan kutinggalkan bersembunyi di tempat lain. Raisya yang penakut akhirnya bertahan agar aku tidak pergi. Dia akhirnya membiarkan tanganku meremas-remas teteknya. “Jangan keras-keras mas, sakit,” katanya.
Aku meremasnya pelan = pelan sambil menikmati keempukan tetek kecilnya.
Lama-lama aku bosan meremas dadanya dari luar. Aku ingin tahu bagaimana sebenarnya bentuk teteknya. Aku berusaha memasukkan tanganku dari bawah. Belum kesampaian maksudku, Raisya sudah menolak. Aku kembali akan mengembalikannya. Dia yang penakut akhirnya meninggalkan dan membiarkan aku menjulurkan tanganku dari bawah kausnya.
Saat aku jamah masih terasa ada penghalang kaus singletnya. Aku lalu menyuruh Raisya untuk mengeluarkan kaus singletnya. Raisya menuruti dan aku segera menggapai buah dada kecil. Waktu itu kurasa lucu sekali, ada daging empuk nyembul diperoleh dan ujungnya agak mengeras kecil. Raisya diam saja kuremas-remas, dia hanya mengingatkanku agar jangan terlalu keras meremasnya.
Kepala Raisya kemudian malah disandarkan ke bahuku. Aku heran, dia bernafas seperti kecapaian habis lari-lari. Aku benar-benar tidak mengerti.
Setelah puas, aku puas meremas-remas dada Raisya. Kami pun lalu kembali berkontribusi dengan anak-anak lainnya. Malamnya aku tidak bisa tidur, menenangkan perasaan nikmat tetek si Raisya. Timbul di pikiranku untuk waktu lain melihat bentuknya.
Kesempatan itu akhirnya datang saat aku bersama Raisya mencari kayu bakar di hutan. Hutan kecil terletak agak jauh di belakang rumahku. Kami jalan berdua melewati sawah yang habis dipanen. Di hutan, yang sebetulnya bukan hutan lebat, kami mengumpulkan ranting-ranting kering. Setelah cukup banyak dan diikat agar mudah diselesaikan kami pun istirahat. Di situ mencoba ada pohon seri. Kami mengambil buah-buah seri yang sudah merah dan segera mengambilapapnya. Lumayan juga untuk mengatasi haus. Di bawah pohon seri itu cukup bersih karena tidak ada rumput. Tanahnya seingatku dibuat oleh guguran daun kering, jadi kami bisa beristirahat di bawah kerindangannya.
Aku teringat oleh keinginanku melihat dada Raisya. Senang itu aku sampaikan ke Raisya, tanpa basa-basi. Maklumlah anak-anak tidak mengerti soal merayu dan basa basi. Raisya dan merta menolak keinginanku sambil menutup kedua dikembalikan ke dadanya. Ah kalah pikirku, bertingkah amat si Raisya. Aku lalu mengeluarkan jurus hukuman. Kalau dia tidak mau mencoba teteknya maka aku tidak mau menemaninya lagi mencari kayu bakar. Kayu bakar memang hanya ada dihutan ini. Kami warga desa memasak dengan kayu bakar, jadi jika Raisya tidak mencari kayu bakar dia akan dimarahiijinkan.
"Ya udah, tapi jangan lama-lama ya aku malu, tau," katanya yang kuingat waktu itu.
Raisya lalu kusuruh dibuka atasannya.
Dia dibuka atasannya, tapi ditutup dadanya dengan baju yang sudah terbuka. Aku tentu saja protes karena tidak bisa melihat. Dibuka sebentar lalu ditutup lagi. Aku kurang puas dengan melihat sepintas lalu. Aku mau dilihat sepuas-puasnya .. Kemaluan ku sudah mengeras dari tadi. Setiap saya ingat dada Raisya aku selalu begini.
Akhirnya Raisya membiarkan aku melihat sepuasnya. Aku bahkan kemudian meraba dan tetap-nekan dada montok tapi masih kecil. Kulihat bentuknya lucu dengan ujung http://beritabagus.net/ lancip berwarna agak gelap. Puting susunya kelihatannya masih sama besarnya dengan punyaku. “Pelan-pelan mas, sakit kalu diremas kuat-kuat.
Aku meremas-remas sepuasku dan memperhatikan tetek kecil Raisya dari depan. Tiba-tiba Raisya memelukku dari depan. Aku tidak tahu kenapa dia jadi begitu. Aku menentang karena jadi susah melihat dan memegang teteknya, tapi Raisya malah semakin erat memelukku. Penisku jadi tertekan perutnya, jadi rasanya jadi makin keras aja.
Raisya kubaringkan dikakiku pada posisi bersila. Dia melemas dan mengikuti kemauanku. Mungkin karena tidak sengaja roknya terangkat agak tinggi. Aku lalu menyingkap roknya. Tapi tangan Raisya segera mencegah dan menurunkan kembali roknya.
Aku meminta izin agar Raisya memperbolehkan aku untuk melihatnya saja. Mungkin karena dia sudah agak terangsang atau takut karena aku temani cari kayu bakar akhirnya aku bisa menyingkap roknya.
Raisya pakai celana dalam dari katun yang agak diganti, sehingga sebagian besar terlihat dari samping. Ini membuatku penasaran untuk sekalian melihat pembunuhannya. Tanpa melihat apa yang saya inginkan menguak bagian samping celananya untuk melihat bentuk nenek Raisya. Raisya terkejut dan tangaku dipegangnya. Aku bilang aku ingin liat sebentar saja. Agak lama akhirnya dia baru melepaskan tanganku. Aku menguak celana dalam. kelihatan belahan memeknya dengan benjolan mani. Aku ingat waktu itu Raisya belum memiliki jembut, ajdi masih pelontos. Diantara tanah itu seperti ada daging tumbuh menyembul. Aku makin penasaran jadi mau menguak setengah memeknya. Melihat celah memek Raisya.
Aku kemudian kehilangan celana dalam. Meski Raisya berusaha menahannya, namun akhirnya aku berhasil melepaskan celana itu.
Setelah terlepas aku duduk di antara kedua pahanya yang dikangkangkan. Aku puas melihat setengah memek Raisya yang warnanya memerah. Sembulan daging yang muncul diantara memek Raisya tadi rupanya adalah bibir memeknya. Aku baru tau kalau memek perempuan itu ada dibagian bawah. Tadinya aku kira berada di depan seperti membunuh laki-laki. Bentuk memek perempuan lucu banget, teruskan menyambung sampai ke pantat. Aku melihat dengan melebarkan lipatan memeknya ada lubang kecil. Aku kira disitulah lubang kencing perempuan.
Raisya protes kompilasi memeknya aku sibak-sibak, sakit katanya.
Setelah puas aku kembali permainan itu dan kami kembali pulang menggendong kayu bakar. Raisya menjadi patner tetapku mencari kayu bakar. Jika ada anak lain yang mau ikut kami larang. Mengapa setiap kami mencari kayu bakar aku selalu memek Raisya. Rasanya kok menyenangkan melihat memeknya berkali-kali. Jadi, setiap kali sudah melihat, rasanya seperti ingin kembali lagi.
Aku suka melihat memek Raisya, dan Raisya pun sudah tidak lagi mencegah jika aku ingin melihat memeknya. Kami sudah bebas. Satu kali Raisya protes karena dia belum pernah melihat pembunuhanku. Aku waktu itu benar-benar malu, untuk menunjukkan pembunuhanku ke Raisya. Raisya kemudian mengeluarkan tidak mau lagi membuka baju dan celananya jika aku tidak membuka burungku.
Aku akhirnya menyerah dan memelorotkan celanaku segera melepaskan burungku yang ngacung lalu buru-buru menutupnya lagi. Raisya Tentu saja protes. Akhirnya kami berdua mendukung untuk bersama-sama membuka celana. Dengan hitungan 1,2,3 celana kami buka. Raisya tertawa geli melihat burungku. Aku waktu itu sudah sunat, jadi ada topi http://beritabagus.net/ baja di ujung penisku. Saya tidak ingin burais dipegang Raisya, Tapi karena dia dinilai tidak adil. Akhirnya aku menyerah dan membiarkan dia memegang burungku. Burungku dipencet agak kuat. Aku kaget dan menarik tubuhku, karena sakit. Aku meminta Raisya memegangnya, jangan memegang kuat-kuat. Akhirnya Raisya memegang agak lembut. Ada rasa nikmat menjalar ke seluruh tubuhku.
![]() |
Bercinta Dengan Teman Masa Kecilku |
Kuajari Raisya agar menggengam penisku dengan lembut. Dia menuruti dan aku menjadi makin nikmat. Mungkin juga karena naluri aku menggenggam tangan Raisya yang sedang menggenggam penisku dan melakukan gerakan mengocok. Sementara aku waktu kelas 6 SD belum tahu soal onani. Rasanya nikmat sekali dikocok tangan Raisya. Dia kuminta terus sementara Aku memegang teteknya lalu memeknya. Tiba-tiba Kenikmatan luar biasa menjalar kelseluruh tubuhku. Aku menikmati denyut-denyut nikmat dan Raisya kuminta untuk kocokan Diujung penisku cairan bening kental, tapi mungkin cuma 2 tetes. Aku pada waktu itu belum melewati mimpi buruk.
Kami kemudian sering melakukan acara seperti sedang mencari kayu bakar. Aku bahkan sudah membuat tempat khusus untuk kencan kami, yaitu ditengah-tengah semak dan di situ kami gelar lembar selimut bekas dan di bawahnya disebut daun-daun kering. Tempatnya agak jauh ke dalam hutan.
Saat aku teringat anjing melakukan hubungan seks, kami sedang bercumbu. Tapi aku takut memasukkan penisku ke lubang memek Raisya, karena takut tidak bisa lepas seperti anjing yang sering aku lihat. Aku hanya ingin menempelkan ujung penisku ke lubang memek Raisya. Saat pertama kali merasakan lebih nikmat. Aku menggeser-geser penisku di memek Raisya sampai aku puas. Prediksi Bola
Percumbuan kami terus memperbaiki, sampai akhirnya aku mencoba menutup lubang memek Raisya dengan kepala penisku. Berkali-kali kepala penisku meleset, seperti tidak bisa diletakkan di memeknya. Aku pun berkali-kali berusaha, sampai akhirnya dengan menguak belahan memek Raisya kepala penisku bisa menutup lubang memek Raisya. Aku tekan-tekan, rasanya nikmat sekali, semakin aku tekan merasakan makin enak. Sementara itu Raisya protes karena dia membantah sakit dan perih. Tapi aku yang dikuasai nafsu tidak perduli, sampai aku mencapai kepuasan.
Acara mengocok penisku dengan tangan sekarang sudah tidak dilakukan lagi. Aku selalu berusaha menutup kepala penisku ke belahan memek Raisya. Aku dapat akal agar mudah menutup kepala penisku di lubangnya memek Raisya maka kepala penisku kulumuri ludah. Dengan begitu rasanya lebih mudah bagiku menempatkan kepala penisku jadi tidak kepeleset kemana-mana. Aku merasa sangat nikmat dan mungkin karena rasa nikmat itu aku berhasil penisku makin keras. Aku tidak ingat akan anjing yang pembohongnya tidak bisa lepas sehabis kawin. Rasa nikmat itu membuatku senang dan memaju mundurkan. Rasanya waktu itu aku bisa maju mundur sedikit-sedikit di memek Raisya sampai aku mencapai kepuasan.
Sudah berapa kali aku dan Raisya melakukan posisi seperti itu sampai akhirnya Raisya tidak terlalu merasa sakit lagi. Anehnya Penisku bisa lebih mudah menancap di memek Raisya meski hanya tersisa saja. Memek Raisya jika aku menekan-tekan lama-lama seperti mengeluarkan lendir jadi jadi licin.
Itulah sebabnya aku tidak sengaja melanggar terlalu rumit melakukan maju mundur sehingga penisku kejeblos ke dalam memek Raisya. Raisya menjerit dan dia menangis kesakitan. Aku pun terkejut, karena berhasil penisku tenggelam di memek Raisya. Tapi kok rasanya lebih nikmat. Tiba-tiba aku ingat soal anjing yang penisnya lengket. Buru-buru aku cabut. Ternyata bisa. Kulihat penisku berdarah, meski tidak banyak. Kuperhatikan memek Raisya tidak ada darah meleleh. Aku lalu berpikir mungkin penisku jadi berdarah. Aku menyekanya dengan lap handuk yang selalu aku bawa untuk menyeka keringat. Penisku tidak terluka dan tidak ada rasa sakit. Sementara Raisya menyambut agar memeknya terasa perih.
Aku memilih mungkin memek Raisya yang membiarkan aku terlalu dalam tadi membenamkan penisku. Dia mengambil sapu tangan handuknya dan melapetakan memeknya. Terlihat lebih sedikit warna merah muda.
Aku kali ini memuaskan permainan sebelum aku mencapai kepuasan. Aku mau membopong kayu bakar Raisya, karena katanya dia agak sakit kalau berjalan. Jalannya pada awalnya agak aneh, tetapi lama-kelamaan jadi normal.
Lebih dari seminggu aku mengulangi adegan menancapkan penisku, meskipun aku punya keinginan kuat. Raisya beralasan memeknya perih.
Mungkin 10 hari kemudian akhirnya Raisya mau kembali melakukan adegan itu. Penisku agak mudah dimasukkan ke memek Raisya, meski Raisya mengernyit masih agak sakit katanya. Tapi aku menikmati kenikmatan luar biasa, penisku terasa dicengkam oleh memek Raisya. Aku melakukan gerakan maju mundur berkali-kali sampai akhirnya puas. Penisku sampai jatuh di dalam memek Raisya.
Setelah sekitar 5 kali permainan pada hari-hari berikutnya akhirnya aku lebih mudah memasukkan penisku ke memek Raisya. Ternyata penisku lebih nikmat jika dijepit memek Raisya hanya digeng-gengam.
Aku jadi terbiasa melakukan persetubuhan dengan Raisya dan akhirnya menjadi kecanduan. Raisya pun mulai sudah mulai menikmati persetubuhan karena pantatnya sudah bergoyang-goyang kompilasi aku dengan tulangku. Kami biasanya melakukan sampai 2 http://beritabagus.net/ ronde di dalam hutan. Malam-malam-malam kami lakukan lagi di bale-bale belakang rumah yang gelap.
Kami merahasiakan hubungan kami itu, meskipun aku ingin berbicara tentang pengalamanku yang mengasyikkan ke teman-temanku. Tapi aku takut ketahuan, karena teman-temanku bisa saja tidak rahasia itu.
Sekitar melampaui kemudian keluarga Raisya pindah ke kota, jadi aku kehilangan patner. Tapi aku bisa membujuk teman cewekku yang lain untuk melakukan hubungan itu. Rita yang badannya lebih besar dari Raisya berhasil aku setubuhi. Dia mulanya senang sakit, tapi lama kelamaan dia juga bisa menikmati suka meminta Raisya.
Dari pelajaran biologi aku mengerti kemudian apakah sperma masuk ke dalam memek perempuan bisa menyebabkan kahamilan, aku kemudian mengaktifkan tidak melepaskan spermaku, kompilasi beberapa kali aku mulai memiliki sperma.
Ada sekitar 3 cewek yang sudah kusetubuhi di kampungku sampai akhirnya aku menyelesaikan sekolah di kota yang berhasil menyelesaikan SMA.