Nikmatnya Kehangatan Tubuh Milik Istri Bosku - CERITA DEWASA

Breaking

Post Top Ad

Nikmatnya Kehangatan Tubuh Milik Istri Bosku


Nikmatnya Kehangatan Tubuh Milik Istri Bosku


Ini berawal dikala saya berprofesi di Semarang, ditengah lingkungan orang-orang Cina yang sebagian besar perempuan, saya setuju 35 tahun lebih baru menikah dan sudah punya pacar yang jauh tempatnya. Istri bossku yang merenggut keperjakaanku.

Suaminya selingkuh dengan seorang perempuan marketing dari Jakarta. Memang aku suka memandangi istri bossku, aku jadi terima kasihan. Walau telah memiliki 3 buah hati tetapi kulihat akhir-akhir ini semakin menambah seksi kedua buah dadanya yang membesar. Saya tahu ia ikut kebugaran rutin dan membangun tubuh di salah satu studio senam. Mungkin untuk mengimbangi WIL undangan yang memang sangat seksi dan suaranya disetujui telepon, minta ampun, merdu sekali. Makanya bossku hingga klepek-klepek http://ligaibc.online/ seperti burung tidak berdaya. Bossku orang sangat kasar, senantiasa menang sendiri dan tiranis pada berbicara. Tak malu ia memarahi di depan karyawannya. Namun anehnya saya cukup dapat diandalkan. Itu disetujui dikala bossku menyenangi cerita soal makan, buah hati-si kecilnya juga. Saya yang paling bisa diterima masuk rumah, malahan di ruang pribadinya. Wah, hebat sekali. Kapan saya punya kamar seperti ini, daerah tidur yang luks dan nikmat sekali.

Saya berprofesi di kantor, di komponen ekspor dan komputer. Soal Komputer saya paling piawai dan berkat keahlianku yang membuatku berhasil wanita yang paling cantik dan paling seksi di kantorku. Terus jelas saya sekarang punya urusan dengan manajer keuangan, paling indah ia di kantorku. Seksi? Bolehlah. Namun saya sangat berharap merasakan seks dengan Cik Sasa. Wuah, saya menyenangi membayangkan yang seksi. Selain itu, saya mempertimbangkan dari belakang. Paling membuatku tak bendung. Habis, Cik Sasa punya bokong yang wahai sangat merangsangku. Lebih lanjut dari itu. Wuah .. kejantananku ini tegang meminta ampun hingga maksimal (15 cm dengan diameter 3,5 cm). Saya menyenangi membayangkan berhasil dari belakang dengan menungging.

Saya juga berharap menikmati seks dengan adik ipar istri bossku, Cik Nina. Saya terobsesi mengalami patah yang sangat seksi. Adik ipar bossku ini lebih seksi semuanya diperbandingkan Cik Sasa dan Ima (manajer keuangan). Sekiranya ke kantor .. wah senantiasa seksi dan ketat. Porsi Tubuhnya sungguh luar biasa cantik ditambah buah dada tinggi yang diperingkat 36 kali. Wah saya ngiler setuju dia menemuiku dan berbicara soal dunia online dan komputer. Bebauan tubuh dan polah tingkahnya sangat menantangku. Saya juga berharap mengalami tubuh Cik Nia. Cik Nia karyawan di komponen pemasaran. Saya baru sampai pegang-pegangan tangan saja dengan Cik Nia. Rambutnya sebahu, aku paling menyenangi buah dadanya yang besar juga.


Dengan Ima, saya baru ke pegang paha dan cubit komponen atas buah dadanya dan ia membisu saja atau membalas manja menerima kami naik kendaraan beroda empat. Dengan Sasa Cik, saya baru sampai pada pegang-pegang tangan dan pinggang dikala saya membenarkan bajunya yang seksi (tiga minggu lalu). Cik Sasa yaitu peragawati di kantorku. Namun bak duren ambrol, saya bahkan tidak bisa merasakan tubuh istri bosku yang tidak pernah kuduga.
Dengan kekasihku kini, aku belum pernah melakukan relasi seks. Paling-paling tidak suka saya dan tinggal di CD-nya saja. Kuharap ini kekasihku yang terakhir. Terus jelas saya berharap menikahinya. Makanya saya bendung seksku dibahas sampai pernikahan nanti.

Dua bulan yang lalu, jam-kaprah jam 9 malam, saya ditelepon istri bossku untuk menemuinya di hotel Santika. Dari suaranya, pasti ada dilema dengan persetujuan. Hampir jam 10 malam saya baru di lobi hotel. Dari lobi, saya kontak Cik Ling dan memberi saya juran saya lulus angkat dari basement dan segera masuk ke kamarnya. Saya naik ke bawah (basement) dan dari sana saya dengan lift naik ke lantai 6. Saya memencet bel kamarnya dan dibuka http://ligaibc.online/ oleh Cik Ling sendiri yang memasang t-shirt dengan bukaan rendah dan celana pendek. Wah, saya terkesiap melihat bukaan dadanya yang membuat montok jadi membuat saya berdaya upaya yang bukan-bukan mencoba. Di kantor, saya disetujui menghadapnya (Cik Ling juga direktur keuangan) Bukannya ditutup (mestinya dapat) dengan blasernya, Tapi blaser diregakkan saja dan dibuka lagi seolah diizinkan kedua belah dadanya untuk kunikmati. Belahannya putih agak kecoklatan dengan leher panjang. Wah .. saya menghabiskan ludahku sendiri.

Saya pindahnya masuk dan duduk.
“Dimana koh Edward (dibahas), Cik ..” kataku.
"Ooo suamiku ke Jakarta," katanya.
“Ada apa sih, kok, malam-malam seperti ini?” Tanyaku.

Cik Ling mengambil dua minuman coke dan melepaskan Layar kemudian duduk di layar kaca (ia menariknya ke arah daerah tidur) agak mengahadapku. Cik Ling menerahkan Coke dan aku minum hampir setengahnya. Cik Ling mulai aku dan aku bertanya lagi, "Ada apa Cik?". Dengan aku tangis Cik Ling memegang WIL pemulihan yang di Jakarta. Cik Ling memang sudah tahu. Tadi sebelum ke Jakarta, Cik Ling pesan sudah Ko Edward hati-hati. "Kurang apa sih aku ini," katanya. “Saya istri saya, menerima tiga buah hati.” Cik Ling menikah sangat muda dengan tiga buah hati. Hati yang bungsu memiliki kelas 1 SD. “Saya juga ikut senam dan membantu tubuhku tambah seksi,” katanya sambil tertawa. "Semenjak suamiku punya WIL, aku mintanya merana dua tahun terakhir ini," lanjutnya sambil menangis.

Saya terpaku mendengarkan aku, tak tahu apa yang tak kukerjakan. Apalagi dikala ia menambahkan menangis keras. Menanggapi penutupan yang tertunduk. Wah, untung ruangannya kedap dan diatur. Saya menarik kursiku untuk duduk lebih dekat kutarik kursiku dan duduk lebih dekat mendekat.

"Cik," kataku memecah kesunyian. “Cik Ling dia ya? Pasti ini sabar Puber ke dua, ”kataku. Saya telah menyetujui. Cik Ling terdiam mendengarkan perkataanku seolah mengendalikan. Ko Edward sekarang sudah diputar 45 tahun sementara Cik Ling baru dibuka 37 tahun, terpau 8 tahun. Jadi membetuli puber kedua kupikir membaca buku psikologi yang pernah kupelajari.

Cik Ling memandangiku setelah dan kemudian pecah tangisnya dan ya ampun, ia merebahkan disetujui di pahaku. Aduh, mati saya. Saya dapat memutar sesuatu yang bergerak di balik celanaku. Kuelus lagi selesai dan tahan beberapa saat lalu pikirku nasehat-nasehat. Lebih dari itu, saya bisa memandang pungungnya.

"Kok nggak sebab BH," batinku. Kuelus-elus bebas dan kulihat tangisnya sudah mereda. Karena aku tak menekuk dengan bendung di dadaku, aku telusurkan saja tanganku ke arah punggungnya yang membuka komponen atas. Saya aku telah sangat sengaja dengan takut-takut. Ya Tuhan, Cik Ling membisu saja dikala saya amat. Kuelus leher belakang, kepala belakangnya dan kuberanikan memegang penuh pipi dan mengendalikan dari samping. "Cik Ling," kataku sambil mata kami berpandangan. Kuambil saputanganku dan kulap air mata. "Bibirnya telinganya sekali," pikirku. Aku pertama kali aku sedekat ini, ditawarkan ia adalah direktur keuanganku. Kami berpandangan dan ya ampun, ia memejamkan mata dan membuka sedikit mulutnya. Saya Ingat kekasih saya ingat kami jikalau bercinta,

Kasihan Cik Ling, saya pikir pastilah telah lama disetujui tak menjamahnya, menyetubuhinya. Penyebabnya itu datang, kuraih saja bibir Cik Ling. Kukecup menahan kali sebelum beberapa saya mengulum bibirnya dan Cik Ling membalasnya. Ya Tuhan, aku aku duren ambrol malam ini. Pikiranku telah membantah dengan menekuk dan berharap tubuh Cik Ling di Hotel Santika malam ini. Ahh, lembut sekali bibirnya, kami menikmatinya dan lidahnya, lidahku merasakan-nari. Kujilat lehernya yang indah dan panjang sambil memegang memegang dengan tanganku. Ahh, Cik Ling menyambut kegirangan cumbuanku. Aku pasrah. Apalagi dikala tanganku mulai merambati pinggang dan menggapai kedua bukitnya, kuelus dari luar saat yang tanpa BH itu. Saya merasakan sementara mulutku merasakan lehernya dan turun lagi mempelajari dadanya. Cik Ling mendesah-desah dan mendesis kegirangan. kami lalu berperlukan dan memandu Cik Lingkan tombol untuk memenangkan musik. Kami berperlukan lama sambil berdiri mengitariambil instrumen musik.

“Saya milikmu Jo, malam ini.” Kata Cik Ling memecah kesunyian. Saya mengundangnya dengan Jo, seperti yang saya lakukan di kantor. Aku meminta dia sambil mengembalikan celanaku, bajuku dan aku yang menerima semuanya. Saya ketinggalan di belakang. Didekapnya aku, aku dan elusnya batang kejantananku yang telah mengejang keras. Jantungku serasa lepas. Lalu kami sudah lagi. Saya membalikkan punggung dan kucumbui Cik Ling dari belakang. Mulutku merasakan lehernya, punggungnya, pipinya, mengendalikan dan melingkarkannya di tangan Cik Ling di kepalaku, kulumat bibirnya. Tanganku meremas kedua bukitnya dengan lembut dan membantu gumpalan yang semakin mengeras. Cik Ling menggeliatkan persaingan, melengkung ke depan. Ahh, bikin pemandangan kulihat. Kulepas kaos merahnya dan kaos alangkah kulihat buah dada Cik Ling, masih menawannya dan cukup besar,

Kubiarkan Cik Menciptakan sensasi-sensasi yang berhasil pada motivasi. Cik Linginkan aku meremasi lembut kedua buah dadanya. Kuamati Cik Ling yang sedang memejam pandang dan ngeliat ke depan. Saya berharap menelanjanginya. Kutarik celana pendeknya ke bawah, tapi Cik Ling sendiri melepaskannya. Saya sekarang melihat gundukan pink di balik celana itu. Kuraba gundukan itu dan Cik Ling bertambah rasanya dengan desah dan geliatnya. Baca dengan kedua tanganku sesaat dan beberapa tanganku kumasukkan ke celana itu, kulepaskan dan sekarang aku benar-benar memandang Cik Ling terbalik di dekapanku.
"Aku Cik," kataku.

“Iya, aku sudah nggak bendung Jo. Saya sangat menikmati cumbuanmu hingga kini, dan saya berharap akan membuatku terpuaskan Jo. Ayo lakukanlah .. ”Pinta Cik Ling dengan manja menyerahkan.

“Namun Cik .. aku ..”
Gelora bendung di dadaku memuncak dan batang kejantananku sudah tak tertahankan lagi. Cik Ling kupeluk erat dan biarkan bersandar di dada kiriku. Ahh, manja sekali Cik Ling ini, pikirku. Kukecup pipinya, dahinya. Kukecup mengendalikan dan Cik sangat membantu mengendalikan gelora. Kubalikkan ganti lagi dan Cik Ling berhadapan denganku. Saya mencumbuinya lagi. Aku mulutku menelurusi leher dan dadanya. Saya hampir tak bendung. Apalagi dikala saya hingga di dadanya. Ahh, buah dadanya sangat saya rasakan. Kuputar dengan lembut dan berhasil Cik Ling membusungkan dadanya jadi aku aku leluasa. Lenguhan, desahan, dan geliatnya makin ikut birahiku meledak-ledak. Kupaguti berganti buah kedua dadanya.

Kubiarkan Cik Ling semakin ke tengah, aku melihati bantal yang pemandangan. Cik Ling menerima Gerakan-gerakan yang membuat letupan terbukti membuatku sangat. Lebih lanjut dikala dibukanya kedua dengan pahanya. Aku menggairahkan. Kulihat gundukan hitam di puncak selangkangannya. Malam ini, pastilah akan menjadi malam pertamaku menyetubuhi wanita dan Cik Ling lah yang akan membuatku tak bersumpah lagi. Aku tekadku malam ini. Saya berharap bisa mengingat dan menyenangkan yang mau mau.



Kudekati tubuh Cik Ling dari samping. Tangannya menarikku. Kucumbui Cik Ling lagi. Saya mencumbuinya dari atas ke bawah dengan tubuhku merambat di atas. Kunikmati kedua bukitnya dengan leluasa dan tanganku menggapai kedua ikut liang senggamanya, ikut Cik Ling menggeliat mendesah lagi. Baca terus hingga liang senggamanya. "Oh, wangi sekali," pikirku. Namun belum saya lanjutkan, diraihnya batang kejantananku dan dikulumnya. Saya mendesis kenikmatan. Disedotnya batang kejantananku masuk penuh di mulutnya. Ohhh, ini kali pertama saya merasakan kenikmatan kejantananku diisap wanita. Aku nikmatinya hingga aku bisa berkata “Ooohh Cik .. ahh ..” dan pinggulku tergoyang-goyang mengitari kenikmatan yang Cik ikut memberikan batang kejantananku.
"Oooh Cik, via nggak kuat, jikalau keluar Cik," kataku.

Namun tidak ada yang sahutan. Yang ada aku hisapan dan kuluman yang makin membantu batang kejantananku mengeras. Saya mencoba saya sendiri dengan mengalami liang senggamanya dengan mulutku. Dia aku tak ingin bendung dan kumuntahkan bendung hangatku penuh di dalam mulut Cik Ling. Saya terdiam .. inikah bernama orgasme? Kulihat Cik Ling sangat terasa dengan apa yang baru terjadi.

"Terima kasih, Cik," kataku. Ia bebas tersenyum tipis dan memelukku. Kucumbui lagi Cik Ling dan aku sungguh-sungguh menyenangi merasakan ayah dadanya dengan putingnya yang ranum. Hal ini membikin Cik Ling bergelinjang kenikmatan. Seandainya mulutku memaguti dan menggulumi yang kiri, tangan kananku meremas lembut yang kiri, seperti itu sebaliknya. Saya suka bayi yang butuh ASI dari samping. Kulihat Pergerakan yang Merangsangku. Tanganku lalu merayap ke senggamanya sambil mengulum putingnya dimulutku. Cik Ling semakin merasakan permainanku ini. Kuelus liang senggama dan sekitarnya, membikin gerakan terbuka lebar, kian lebar menantiku menyetubuhinya. Kurasakan liang senggamanya yang semakin membasah dan hasil dikala kedua masih mengangkang, aku bergerak dan berada di antara kedua hasil. Kupandangi liang senggamanya dan kunaikkan kaki kirinya, aku mencium pahanya lembut menukik ke bawah dan hasil saya mencumbui liang senggamanya. Rambutku diremas dan kepalaku pulihnya, kudengar desahnya yang semakin keras. Kedua, buka lebar lebar di depanku. Saya sungguh-sungguh mengalami liang senggamanya. Ini kali pertama saya mencumbui liang senggama wanita. Saya mulai menikmati cairan dan membuat saya semakin terstimulasi dan Cik Ling memintaku membuka saya seketika mengatasinya.

Ditaruh kedua melepaskan di pundakku dan batang kejantananku yang telah kembali menegang kutuntun menerima liang senggamanya. Kumasukkan sedikit demi sedikit dan kuputarkan di perihal liang senggama Cik Ling yang membutuhkan melenguh kenikmatan sejadi-jadinya. Saya minta lagi dan lagi di dalam lagi dan dikembalikan ke liang senggama Cik Ling. Kupegangi kedua membantuku, aku membisu menikmati menikmati kenikmatan di sekeliling batang kejantananku, lalu kugoyangkan lembut sementara mulutku merasakan kedua menempatkan susunya berganti. Saya terus menggoyang lembut di dinding alat kelaminnya. Saya menikmati Cik Ling berkeinginan orgasme. Kupercepat goyanganku dan kudengar bunyi teriakan terbendung, tubuh Cik Ling mengejang dan menjepit batang kejantananku kuat-kuat. Lantas itu saya nikmati spermaku berkeinginan keluar lagi. Menyenangkan saya merasakan kompilasi akhir yang sungguh menggairahkan. Cik Ling melewati orgasme, juga saya. Saya menikmati sungguh-sungguh kenikmatan. Saya tak perjaka lagi.

"Terima kasih, Cik," kataku. Kukatakan itu dikala saya mencium alat pendengarannya, bibirnya, dahinya dan menyusuri lehernya juga dadanya yang meninggalkan warna kemerahan. Tangannya masih agak menggelepar di kanan kiri seperti pelepasan.

"Cik, ini kali pertama aku menyetubuhi wanita," kataku melanjutkan. Cik Ling tersentak dan saya meyakinkannya.

“Keperjakaanku direbut Cik Ling malam ini lah,” kataku sambil mencium pipinya.

Saya dipeluknya erat lagi dan saya membalasnya. Malam itu saya tidur di hotel sampai pagi dengan kehangatan tubuh Cik Ling di pelukanku. Rasanya tubuh Cik Ling menjadi selimut hangat buatku. Pagi-pagi saya pulang ke rumah dan masuk kerja seperti umum walau saya bisa ngantuk. Tapi aku minum obat penguat tak ngantuk dan rupanya cukup kuat membendung rasa kantukku. Lebih juga dengan selamat Cik Ling. Senyumnya sungguh beda. Saya menyenangi. Dan lagi-lagi saya sungguh-sungguh beratensi dengan kedua buah dadanya yang pagi lebih menarik dari memikat buatku. Cik Ling tampak berbangga. Saya diteleponnya dari ruangannya dan berkata terima kasih beri dan berbahagia sebab bisa membuatku tak bersumpah lagi.

"Sinting!" Pikirku. Pengalaman dengan Cik Ling membuat saya semakin terobsesi merasakan tubuh gadis dan istri orang di kantorku. Saya berkeinginan pengalaman tubuh Cik Sasa. Saya berkeinginan menyetubuhi Ima, Nia dan Cik Nina adik ipar Cik Ling.

Sinting! Saat saya menulis artikel ini, saya telah membuat jauh dengan Nia. Ia istri Mas Budi. Saya berkeinginan menikmatinya. Dan telah direncanakan di hotel dekat dengan Perumahan. Saya telah belikan ia hitam lebih cepat untuk diaplikasikan nanti dan ia menerimanya dengan menyenangi hati. Ada hotel berbintang di sana.

Sementara dengan Cik Ling, saya masih terkait. Yang paling edan adalah saya menyetubuhinya di Rumah sendiri, di sofa di ruang multimedia. Ia mengembalikanku ke sana, kompilasi kembali ke luar negeri dua pekan lalu. Karena memang saya pintar komputer dan multimedia. Jadi Cik Ling mengaplikasikan alasan itu. Saya menyetubuhinya berkali-kali dan Cik Ling mengajariku beraneka posisi. Saya menyenangi posisi dogy style, Meskipun telah terencanakan berkeinginan kuterapkan nanti untuk Cik Sasa .. entah kapan, namun menjanjikan.